Rabu, 17 Februari 2010

Selasa, 15 Desember 2009






Grafiti
Grafiti (grafitty atau grafitti) adalah kegiatan seni rupa yang menggunakan komposisi warna, garis, bentuk dan volume untuk menuliskan kalimat tertentu di atas dinding. Alat yang digunakan biasanya cat semprot kaleng atau pilok.


pada tahun 2009 tepat nya di karawang kami mengikuti event graffiti di karawang tuh juga nak bombers karawang masih sekit......akhir nya kmi pun dpat juara satu...seneng bgt.....





Sejarah
Grafiti di Pompeii. Grafiti ini mengandung tulisan rakyat yang menggunakan bahasa Latin Rakyat dan bukan bahasa Latin Klasik.Kebiasaan melukis di dinding bermula dari manusia primitif sebagai cara mengkomunikasikan perburuan. Pada masa ini, grafitty digunakan sebagai sarana mistisme dan spiritual untuk membangkitkan semangat berburu.







graffiti itu seni tapi bnyak juga yang bilang graffiti itu lifestyle tpi gw stuju juga siy secara graffiti itu kan ada dalam kehidupan loe bgt yang pasti i love graffiti never die....!







klo menurut gw siy pngertian orang bisa bkin graffiti bkan krna ada bkat atau skill tpihanya butuh kemauan dan imjinasi yg tinggi jngan tkut loe slah bkin graffiti karna graffiti itu muncul dri hati dan unek2 dlam pikiran loe sendiri....
graffiti juga gag berbentuk tulisan aja tpi graffiti juga bisa berupa gambar kartun yang di sebut dengan
mural........







Nggak sedikit duit yang dikeluarin untuk bikin satu graffiti atau mural. "Untuk bikin gambar di tembok yang berukuran sedang, bisa habis kira-kira dua puluh kaleng cat semprot. Sementara ini (garasi distro yang sedang dibuat graffiti-red) abis 40an kaleng," jelas Roy.

Sayang banget kan kalau hanya ngabisin cat semprot untuk tulisan-tulisan yang nggak ada maknanya, atau malah bikin sebel orang yang liat. Radi dan Yogie pun punya pendapat serupa. "Kalau mau bikin graffiti atau mural, mending sekalian yang edun, daripada hanya tulisan atau gambar yang teu kaharti."katanya.

Graffiti sampai kapan pun mungkin bakal jadi kontroversi. Di satu pihak bakal bilang kalau graffiti itu perbuatan vandal, tapi pihak yang lain mengartikan seni, kebebasan berekspresi. Lain halnya di Yogyakarta, yang setiap seniman bebas berkarya, pihak pemerintah pun nggak perlu repot-repot ngejar-ngejar seniman yang bandel. Karya yang nggak bikin sakit mata, lebih-lebih sakit hati, tentu bakal diapresiasi dengan baik oleh masyarakat. Kebebasan berekspresi bisa saja diredam, tapi nggak bisa
dihentikan.***




Jumat, 11 Desember 2009

sakura


















sakura graffiti........!!